Assalamu’alaikum
Bertemu
lagi dengan mimin irfan, kali ini mimin akan memberikan materi keagamaan
tentang BERBAKTI KEPADA ORANG TUA. Disini mimin akan kasih dalil-dalil Al-Qur’an
dan Al Hadits, semoga kalian menyimaknya dengan baik……aamiin….
Dalil
Al Qur’an :
1.
Sembahlah Allah dan janganlah
kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat,
ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (QS. An
Nisa’: 36)
|
|||
|
|||
2. Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[850]. (QS. Al
Isra’: 23-25)
Keterangan :
|
|||
[850].
Mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama
apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar
daripada itu.
|
Dalil
Al Hadits :
1. Sahabat
Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Seorang
anak belum dikatakan berbakti kepada kedua orangtua, kecuali kalau dia
menemukan orangtuanya menjadi budak kemudian membeli dan memerdekakannya."
(HR. Muslim dan Abu Dawud).
2. Sahabat
Abdillah bin Mas'ud ra berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah:" Ya
Rasulallah, manakah amal yang paling disukai Allah?" Jawab Rasulullah:
"Shalat tepat pada waktunya." Kemudian aku bertanya lagi: "Lalu
apa lagi, ya Rasulallah?" Jawab beliau: "Berbakti kepada
orangtua." Aku bertanya lagi: "Kemudian apa lagi?" Jawab
Rasulullah: "Berjihad di jalan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Sahabat
Ibnu Umar ra berkata, bahwa Rasulullah" saw telah bersabda:
"Berbaktilah kepada orangtuamu, niscaya kelak anak-anakmu akan berbakti
kepadamu, Dan peliharalah kehormatan dirimu, niscaya istri-istrimu akan selalu
memelihara kehormatannya." (HR. Thabrani dengan sanad hasan).
4. Sahabat
Asma' binti Abu Bakar ra telah berkata: Di zaman Rasulullah pernah ibu datang
kepadaku, padahal dia masih musyrik. Lalu aku meminta fatwa kepada Rasulullah:
"Ya Rasulallah, ibuku yang masih musyrik datang kepadaku karena dia
sangat mencintaiku. Adakah aku harus menyambuhg silaturrahmi dengannya?" Jawab
Rasulullah: "Ya, kamu harus tetap menjaga tali kekeluargaan dengan
ibumu." (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Sahabat
Abi Usaid Malik bin Rabiah As-Sa'idiy ra berkata: Pada suatu ketika kami duduk
di sisi Rasulullah saw, tiba-tiba datang seorang lelaki dari Bani Sal amah
menghadap beliau seraya berkata: "Ya Rasulullah, masih adakah kewajibah
berbakti kepada kedua orangtua setelah mereka meninggal''" Jawab
Rasulullah: "Ya, masih. Yakni dengan cara menyalati ketika meninggal,
memintakan ampunan kepadanya, melestarikan janji-janji yang telah dibuatnya,
menyambung tali silaturrahmi dengan sanak familinya, dan menyambung tali persaudaraan
dengan teman-teman karibnya sewaktu masih hidup." (HR. Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan Ibnu Hibban di dalam kitab shahihnya)
6. Sahabat
Mughirah bin Syu'ban ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepadamu berani kepada kedua
orangtua, menanam hidup-hidup anak perempuan, mencegah barang haq, berkata
begini dan begitu yang tiada menentu, memperbanyak pertanyaan, dan menghambur-hamburkan
harta." (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Sahabat
Abi Bakar ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Bersediakah
aku memberi khabar kepadamu tentang dosa yang paling besar?" Sabda
Rasulullah ini diulang hingga-tiga kali. Lalu kami menjawab: "Ya
Rasulallah, kami bersedia menerimanya." Kemudian beliau bersabda:
"Yakni menyekutukan Allah dan berani kepada orangtua." Ketika
Rasulullah bersabda demikian, beliau sedang duduk bersandar. Lalu beliau
bangkit, duduk tegak seraya bersabda: "Dan berbicara bohong serta menjadi
saksi palsu." Rasulullah mengulangi sabdanya ini berkali-kali, sehingga
aku menyangka bahwa beliau tidak akan berhenti mengulangi sabda tersebut."
(HR. Bukhari dan Muslim).
8. Sahabat
Abdillah bin Amrin bin Ash ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda:
"Termasuk bagian dari dosa besar adalah berkata jorok kepada
orangtua." Para sahabat bertanya: "Ya Rasulallah, adakah seseorahg
yang tega berkata jorok terhadap orang tuanya?" Jawab Rasulullah:
"Ya, ada. Yakni seseorang yang mengatakan suatu perkataan jorok kepada
ayah orang lain kemudian orang itu berbalik membalas mengatakan sesuatu yang
jorok kepada orangtuanya. Demikian pula terhadap ibunya." (HR. Bukhari dan
Muslim).
9. Sahabat
Umar bin Murrah Al-Juhani ra berkata: Ada seorang lelaki datang menghadap
Rasulullah saw seraya berkata: " Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada Tuhan
yang pantas disembah melainkan Allah, dan sesungguhnya engkau adalah utusan
Allah. Dan aku telah mengerjakan shalat lima waktu, membayar zakat atas harta
bendaku, dan melakukan puasa di bulan Ramadhan. Bagaimanakah nasibku
nanti?" Jawab Rasulullah: "Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan
sebagaimana diungkapkan di atas, maka pada hari kiamat nanti dia akanberada di
sisi para nabi, para shidiqin, dan para syuhada'." Lalu Rasulullah
mengacungkan jari tangannya seraya bersabda: "Selagi orang itu tldak
durhaka terhadap kedua orangtuanya." (HR. Ahmad dan Thabrani dengan dua
sanad, yang satu di antaranya adalah shahih).
10.
Sahabat Tsauban ra berkata, bahwa Nabi saw telah
bersabda: "Ada tiga perkara yang menyebabkan amal seseorang tidak akan
diterima di sisi Allah. Yakni menyekutukan Allah, berani kepada kedua orangtua,
dan melarikan diri dari barisan perang." (HR. Thabrani).
Sekian materi
yang mimin berikan untuk kali ini, nanti insya Allah bakal ada materi yang
lain, apabila mimin ada kesalahan, minta maaf ya.
Assalamu’alaikum
0 komentar:
Posting Komentar